Kalimat /ka·li·mat/ n 1 kesatuan
ujar yg mengungkapkan suatu konsep pikiran dan perasaan; 2 perkataan; 3
satuan bahasa yg secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final
dan secara aktual ataupun potensial terdiri atas klausa;
Kalimat adalah satuan
bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan
menyatakan makna yang lengkap. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang
mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan. Dalam
wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut,
disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Sedangkan dalam wujud tulisan
berhuruf latin, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda
titik (.) untuk menyatakan kalimat berita atau yang bersifat informatif, tanda
tanya (?) untuk menyatakan pertanyaan dan tanda seru (!) untuk menyatakan
kalimat perintah. Sekurang-kurangnya kalimat dalam ragam resmi, baik lisan
maupun tertulis, harus memiliki sebuah subjek (S) dan sebuah predikat (P).
Kalau tidak memiliki kedua unsur tersebut, pernyataan itu bukanlah kalimat
melainkan hanya sebuah frasa. Itulah yang membedakan frasa dengan kalimat. Di
sini, kalimat dibagi menjadi dua, yaitu:
Kalimat tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat
yang hanya mempunyai satu pola kalimat, yaitu hanya memiliki satu subjek dan
satu predikat, serta satu keterangan (jika perlu).
Kalimat majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat
yang mempunyai dua pola kalimat atau lebih. Kalimat majemuk ini terdiri dari
induk kalimat dan anak kalimat. Cara membedakan anak kalimat dan induk kalimat
yaitu dengan melihat letak konjungsi. Induk kalimat tidak memuat konjungsi di
dalamnya, konjungsi hanya terdapat pada anak kalimat.
Setiap kalimat majemuk
mempunyai kata penghubung yang berbeda, sehingga jenis kalimat tersebut dapat
diketahui dengan cara melihat kata penghubung yang digunakannya. Jenis-jenis
kalimat majemuk adalah:
·
Kalimat Majemuk Setara
·
Kalimat Majemuk Rapatan
·
Kalimat Majemuk Bertingkat
·
Kalimat Majemuk Campuran
Pola Kalimat
Kalimat yang kita gunakan
sesungguhnya dapat dikembalikan ke dalam sejumlah kalimat dasar yang sangat
terbatas. Dengan perkataan lain, semua kalimat yang kita gunakan berasal dari
beberapa pola kalimat dasar saja. Sesuai dengan kebutuhan kita masing-masing,
kalimat dasar tersebut kita kembangkan, yang pengembangannya itu tentu saja
harus didasarkan pada kaidah yang berlaku.
Berdasarkan keterangan
sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa kalimat dasar ialah kalimat yang
berisi informasi pokok dalam struktrur inti, belum mengalami perubahan.
Perubahan itu dapat berupa penambahan unsur seperti penambahan keterangan
kalimat ataupun keterangan subjek, predikat, objek, ataupun pelengkap. Kalimat
dasar dapat dibedakan ke dalam delapan tipe sebagai berikut.
- Kalimat Dasar Berpola S P
Kalimat dasar tipe ini
memiliki unsur subjek dan predikat. Predikat kalimat untuk tipe ini dapat
berupa kata kerja, kata benda, kata sifat, atau kata bilangan. Misalnya:
- Mereka / sedang berenang. = S / P (Kata Kerja)
- Ayahnya / guru SMA. = S / P (Kata Benda)
- Gambar itu / bagus.= S / P (Kata Sifat)
- Peserta penataran ini / empat puluh orang. = S / P (Kata Bilangan)
- Kalimat Dasar Berpola S P O
Kalimat dasar tipe ini
memiliki unsur subjek, predikat, dan objek. subjek berupa nomina atau frasa
nominal, predikat berupa verba transitif, dan objek berupa nomina atau frasa
nominal. Misalnya:
- Mereka / sedang menyusun / karangan ilmiah. = S / P / O
- Kalimat Dasar Berpola S P
Pel.
Kalimat dasar tipe ini
memiliki unsur subjek, predikat, dan pelengkap. Subjek berupa nomina atau frasa
nominal, predikat berupa verba intransitif atau kata sifat, dan pelengkap
berupa nomina atau adjektiva. Misalnya:
- Anaknya / beternak / ayam. = S / P / Pel.
- Kalimat Dasar Berpola S P O
Pel.
Kalimat dasar tipe ini
memiliki unsur subjek, predikat, objek, dan pelengkap. subjek berupa nomina
atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif, objek berupa nomina atau
frasa nominal, dan pelengkap berupa nomina atau frasa nominal. Misalnya:
- Dia / mengirimi / saya / surat. = S / P / O / Pel.
- Kalimat Dasar Berpola S P K
Kalimat dasar tipe ini
memiliki unsur subjek, predikat, dan harus memiliki unsur keterangan karena
diperlukan oleh predikat. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat
berupa verba intransitif, dan keterangan berupa frasa berpreposisi. Misalnya:
- Mereka / berasal / dari Surabaya. = S / P / K
- Kalimat Dasar Berpola S P O
K
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat,
objek, dan keterangan. subjek berupa nomina atau frasa nomina, predikat berupa
verba intransitif, objek berupa nomina atau frasa nominal, dan keterangan
berupa frasa berpreposisi. Misalnya:
- Kami / memasukkan / pakaian / ke dalam lemari. = S / P / O / K
- Kalimat Dasar
Berpola S P Pel. K
Kalimat dasar tipa nomina atau adjektiva, dan keterangan
berupa frasa berpreposisi. Misalnya:
- Ungu / bermain / musik / di atas panggung. = S / P / Pel. / K
- Kalimat Dasar
Berpola S P O Pel. K
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat,
objek, pelengkap, dan keterangan. subjek berupa nomina atau frasa nominal,
predikat berupa verba intransitif, objek berupa nomina atau frasa nominal,
pelengkap berupa nomina atau frasa nominal, dan keterangan berupa frasa
berpreposisi. Misalnya:
- Dia / mengirimi / ibunya / uang / setiap bulan. = S / P / O / Pel.
/ K
Ciri-ciri Kalimat
Susilo (1990:2) mengemukakan
lima ciri kalimat bahasa Indonesia kelima ciri tesebut ialah: bermakna,
bersistem urutan frase, dapat berdiri sendiri dalam hubungannya dengan kalimat
yang lain, berjeda dan berhenti dengan berakhirnya intonasi. Kelima ciri
tersebut ialah ciri umumsebuah kalimat. kalimat yang memenuhi kelima ciri
tersebut ialah kalimat bahasa Indonesia, namun hal itu belum menjamin bahwa
kalimat itu ialah kalimat bahasa Indonesia baku.
Contoh kalimat:
di tempat itu dijadikan tempat
pertemuan bagi pihak yang bertikai di Poso.
Kalimat
ini bukanlah kalimat baku meskipun memiliki kelima ciri kalimat diatas. Hal itu
karena tidak terlihat unsur subjek di dalam kalimat tersebut. Ciri kalimat baku
menurut Susilo (1990:4), yaitu: gramatikal, masuk akal, bebas dari unsur
mubazir, bebas dari kontaminasi, bebas dari interfensi, sesuai dengan ejaan
yang berlaku dan sesuai dengan lafal bahasa Indonesia.
Definisi dari KALIMAT
Reviewed by Daniel Pandapotan Simorangkir
on
9:10 AM
Rating:
No comments: