Gunadarma Studentsite News

Eksistensi Bahasa Indonesia di Era Globalisasi

     Eksistensi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dalam pergaulan  pada era globalisasi ini harus dipertahankan dan dijaga oleh bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia masih digunakan dan dipelajari oleh orang-orang, baik di dalam maupun di luar negeri. Masyarakat hendaknya menggunakan bahasa Indonesia dengan bangga daripada menggunakan bahasa asing. Penggunaan bahasa prokem, bahasa plesetan, bahasa gaul, bahasa alay, dan bahasa jenis lain yang tidak mendukung eksistensi dan perkembangan bahasa Indonesia hendaknya diminimalisir. Upaya untuk mempertahankan eksistensi bahasa Indonesia hendaknya dimulai dari sekarang. Muslich (2010: 21-25, 42) menjelaskan bahwa upaya-upaya tersebut yaitu 
(a) mengembangkan sikap  positif terhadap bahasa Indonesia, 
(b) merencanakan bahasa sebagai upaya menanggulangi tantangan, 
(c) meningkatkan peran media massa, 
(d) mengajarkan tentang kebangsaan, 
(e) melaksanakan KTSP bahasa Indonesia, 
(f) memperbaiki mutu guru bahasa Indonesia, 
(g) memberikan penyuluhan  bahasa Indonesia, 
(h) melibatkan organisasi pemuda, 
(i) meningkatkan kepedulian para petinggi terhadap eksistensi bahasa Indonesia, dan 
(j) menerapkan disiplin berbahasa Indonesia. 

     Bangsa Indonesia dapat memelihara eksistensi bahasa Indonesia dengan banyak hal. Salah satunya adalah menggunakan bahasa tersebut dalam  pergaulan sehari-hari. Masyarakat seharusnya bangga menggunakan bahasa Indonesia yang dapat mewakili pikiran dan perasaannya. Masyarakat juga perlu untuk meminimalisir penggunaan bahasa alay dan bahasa sejenisnya yang dapat mengancam eksistensi bahasa Indonesia. Masyarakat, organisasi sosial, swasta, dan pemerintah wajib ikut dalam pembinaan bahasa Indonesia. Dengan demikian, bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan identitas  bangsa dapat terjaga eksistensinya.

   Untuk menggetarkan penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, pemerintah telah menempuh politik kebahasaan, dengan menetapkan bulan Oktober sebagai Bulan Bahasa. Namun, seiring dengan bertambahnya usia, bahasa Indonesia justru dihadang banyak masalah. Pertanyaan bernada pesimis justru bermunculan. Mampukah bahasa Indonesia menjadi bahasa budaya dan bahasa Iptek yang berwibawa dan punya prestasi tersendiri di tengah-tengah dahsyatnya arus globalisasi? Mampukah bahasa Indonesia bersikap luwes dan terbuka dalam mengikuti derap peradaban yang terus gencar menawarkan perubahan dan dinamika? Masih setia dan banggakah para penuturnya dalam menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi yang efektif di tengah-tengah perubahan dan dinamika itu? 
   Jika kita melihat kenyataan di lapangan, secara jujur harus diakui, bahasa Indonesia belum difungsikan secara baik dan benar. Para penuturnya masih dihinggapi sikap inferior (rendah diri) sehingga merasa lebih modern, terhormat, dan terpelajar jika dalam peristiwa tutur sehari-hari, baik dalam ragam lisan maupun tulis, menyelipkan setumpuk istilah asing, padahal sudah ada padanannya dalam bahasa Indonesia. Pada kalangan anak remaja maupun yang sudah dewasa kadang kala ini masih suka terjadi. Terlihat apakah mereka-mereka itu tidak gemar atau tidak suka akan bahasa Indonesia yang pada awalnya saat kita lahir sudah menggunakannya? Memang saat awalnya kita menggunakan bahasa Indonesia yang formal akan terlihat begitu kaku, tetapi percayalah suatu saat Bahasa Indonesia ini akan diakui oleh banyak negara dan merekapun ingin mempelajarinya
     Pembelajaran bahasa Indonesia tidak lepas dari belajar membaca, menulis, menyimak, berbicara, dan kemampuan bersastra. Aktivitas membaca merupakan awal dari setiap pembelajaran bahasa. Dengan membaca, masyarakat khususnya pelajar yang menyandang gelar kaum intelektual dilatih mengingat, memahami isi bacaan, meneliti kata-kata istilah dan memaknainya. Selain itu, pelajar juga akan menemukan informasi yang belum diketahuinya.

Sumber : 

-  http://www.kompasiana.com/ridhoboaz/eksistensi-bahasa-indonesia-di-era-globalisasi_5517d72081331125699de3eb
-  Muslich, M. (2010). Bahasa indonesia pada era globalisasi: kedudukan, fungsi, pembinaan, dan pengembangan. Jakarta: Bumi Aksara.

Eksistensi Bahasa Indonesia di Era Globalisasi Eksistensi Bahasa Indonesia di Era Globalisasi Reviewed by Daniel Pandapotan Simorangkir on 9:50 PM Rating: 5

No comments:

Theme images by fpm. Powered by Blogger.