Tugas Mata Kuliah Dasar Umum
Ilmu Sosial Dasar
Disusun Oleh:
Daniel Pandapotan S.
NPM : 12113020
Kelas : 1KA18
NPM : 12113020
Kelas : 1KA18
Universitas Gunadarma
Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Jurusan Sistem Informasi
Depok
2013
Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Jurusan Sistem Informasi
Depok
2013
Nama : Daniel
Pandapotan S.
NPM : 12113020
Kelas : 1KA18
Materi : Ilmu Sosial Dasar
Dosen : Lisna Kustamtinah
NPM : 12113020
Kelas : 1KA18
Materi : Ilmu Sosial Dasar
Dosen : Lisna Kustamtinah
TUGAS 2 ISD - Penduduk,
Masyarakat dan Kebudayaan
Penduduk,
Masyarakat, dan
Kebudayaan
1.
Pertumbuhan Penduduk
·
Perkembangan Penduduk
Dunia
·
Penggandaan Penduduk
Dunia
·
Faktor-Faktor
Demografi yang Mempengaruhi Pertambahan Penduduk
Bertumbuhnya
perkembangan penduduk di seluruh negara atau dunia semakin cepat. Hal ini
mendorong pertumbuhan aspek aspek kehidupan yang melingkupi aspek aspek sosial,
ekonomi, politik, kebudayaan, dan sebagainya.oleh karena itu bertambahlah
system mata pencaharian hidup yang semakin kompleks.
Secara umum ada
tiga factor faktor utama demografi yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk, di
antaranya sebagai berikut:
o Kelahiran (Fertilitas)
Kelahiran
adalah istilah dalam demografi yang mengindikasikan jumlah anak yang dilahirkan
hidup, atau dalam pengertian lain fasilitas adalah hasil produksi yang nyata
dari fekunditas seorang wanita. Berikun ini penjelasan mengenai pengukuran
fertilitas:
Pengukuran
fasilitas tahunan adalah pengukuran kelahiran bayi pada tahun tertentu
dihubungkan dengan jumlah penduduk pada tahun tersebut. Adapun ukuran-ukuran
fertilitas tahunan adalah:
Tingkat
fertilitas kasar (crude birth rate) adalah banyaknya kelahiran hidup pada satu
tahun tertentu tiap 1000 penduduk.
Tingkat
fertilitas umum (general fertility rate) adalah jumlah kelahiran hidup per-1000
wanita usia reproduksi (usia 14-49 atau 14-44 tahun) pada tahun tertentu.
Tingkat
fertilitas menurut umur (age specific fertility rate) adalah perhitungan
tingkat fertilitas perempuan pada tiap kelompok umur dan tahun tertentu.
Tingkat
ferlititas menurut ukuran urutan penduduk (birth order specific fertility
rates) adalah perhitungan fertilitas menurut urutan kelahiran bayi oleh wanita
pada umur dan tahun tertentu.
Pengukuran
fertilitas komulatif adalah pengukuran jumlah rata-rata anak yang dilahirkan
oleh seorang perempuan hingga mengakhiri batas usia suburnya.Adapun ukurannya
adalah:
Tingkat fertilitas
total adalah jumlah kelahiran hidup laki-laki dan perempuan jumlah tiap 1000
penduduk yang hidup hingga akhir masa reproduksinya dengan catatan tidak ada
seorang perempuan yang meninggal sebelum mengakhiri masa reproduksinya dan
tingkat fertilitas menurut umur tidak berubah pada priode waktu tertentu.
Gross
reproduction rates adalah jumlah kelahiran bayi perempuan oleh 1000 perempuan
sepanjang masa reproduksinya dengan catatan tidak ada seorang perempuan yang
meninggal sebelum mengakhiri masa produksinya.
o Kematian (mortalitas)
Kematian adalah
ukuran jumlah kematian umumnya karena akibat yang spesifik pada suatu populasi.
Mortalitas khusus mengekspresikan pada jumlah satuan kematian per- 1000
individu per-tahun, hingga rata-rata mortalitas sebesar 9,5 berarti pada
populasi 100.000 terdapat 950 kematian per-tahun.
o Perpindahan (migrasi)
Migrasi adalah
peristiwa berpindahnya suatu organisme dari suatu tempat ke tempat lainnya.
Dalam banyak kasus organisme bermigrasi untuk mencari sumber cadangan makanan
yang baru untuk menghindari kelangkaan yang mungkin terjadi karena datangnya
musim dingin atau kerana over populasi.
o Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi
rendahnya fertalitas penduduk:
§ Faktor demografi, antara lain adalah:
a) Struktur umur
b) Struktur perkawinan
c) Umur kawin pertama
d) Paritas
e) Disrupsi perkawinan
f) Proporsi yang kawin
§ Faktor non demografi, antara lain
adalah:
a) Keadaan ekonomi penduduk
b) Perbaikan status perempuan
c) Tingkat pendidikan
d) Urbanisasi dan industrialisasi.
·
Rumus Tingkat
Kematian Yang Kasar
Angka
Kematian Kasar adalah angka yang menunjukkan banyaknya kematian per 1000
penduduk pada pertengahan tahun tertentu (Data Statistik Indonesia-Angka
Kematian Kasar-Rumus), disuatu wilayah tertentu. Berikut rumusnya :
Rumus:
CDR = D/P x K
Keterangan:
CDR = Crude Death Rate (Angka
Kematian Kasar).
D = Jumlah kematian (death)
pada tahun tertentu
P = Jumlah penduduk pada
pertengahan tahun tertentu
K
= Bilangan konstan 1000
Umumnya
data tersedia adalah ”jumlah penduduk pada satu tahun tertentu” maka jumlah
dapat sebagai pembagi. Kalau ada jumlah penduduk dari 2 data dengan tahun
berurutan, maka rata-rata kedua data tersebut dapat dianggap sebagai penduduk
tengah tahun.
·
Rumus Tingkat
Kematian Khusus
Angka
kematian khusus (Age Specific Death Rate/ASDR) yaitu angka yang menunjukkan
banyaknya kematian setiap 1.000 penduduk pada golongan umur tertentu dalam
waktu satu tahun. Rumusnya adalah jumlah kematian pada umur tertentu dibagi
dengan jumlah penduduk umur tertentu pada pertengahan tahun dan dikalikan
dengan konstanta yang biasanya bernilai 1000. Berikut rumusnya :
Rumus:
ASDRx = Dx/Px x 1000
Keterangan:
ASDRx =Angka Kematian khusus umur tertentu (x)
Dx =Jumlah Kematian pada umur
tertentu selama satu tahun
Px =Jumlah Penduduk pada umur
tertentu
1000 =Konstanta (k)berkomunikasi dan
bermasyrakat.
·
Angka Kelahiran
Dalam
demografi, istilah tingkat kelahiran atau crude birth rate (CBR) dari suatu
populasi adalah jumlah kelahiran per 1.000 orang tiap tahun. Secara matematika,
angka ini bisa dihitung dengan rumus CBR = n/((p)(1000)); di mana n adalah
jumlah kelahiran pada tahun tersebut dan p adalah jumlah populasi saat
penghitungan. Hasil penghitungan ini digabungkan dengan tingkat kematian untuk
menghasilkan angkatingkat pertumbuhan penduduk alami (alami maksudnya tidak
melibatkan angka perpindahan penduduk (migrasi).
Indikator
lain untuk mengukur tingkat kehamilan yang sering dipakai: tingkat kehamilan
total – rata-rata jumlah anak yang terlahir bagi tiap wanita dalam hidupnya.
Secara umum, tingkat kehamilan total adalah indikator yang lebih baik untuk
tingkat kehamilan daripada CBR, karena tidak terpengaruh oleh distribusi usia
dari populasi.
Tingkat
kehamilan cenderung lebih tinggi di negara yang ekonominya kurang berkembang
dan lebih rendah di negara yang pertumbuhan ekonominya tinggi.
·
Pengertian Migrasi
Migrasi
adalah perpindahan suatu penduduk dari negara asal ke Negara lain. Migrasi
dibagi 2, yaitu :
ü
Migrasi
Internasional adalah perpindahan suatu penduduk yang melewati batas Negara ke
Negara yang lain.
Ø
Migrasi
internasional dibagi 3 antara lain :
v
Imigrasi,
yaitu masuknya penduduk dari suatu negara ke negara lain dengan tujuan menetap.
Orang yang melakukan imigrasi disebut imigran
v
Emigrasi,
yaitu keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain. Orang yang melakukan
emigrasi disebut emigrant
v
Remigrasi
atau repatriasi, yaitu kembalinya imigran ke negara asalnya
ü
Migrasi
Internal adalah perpindahan penduduk yang berpindah diwilayah wilayah itu saja
·
Macam-Macam Migrasi
Migrasi
penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke tempat yang lain.
ü
Migrasi
Internasional dibagi menjadi tiga , yaitu :
Imigrasi : Masuknya penduduk ke suatu negara
Emigrasi : Keluarnya penduduk ke negara lain
Remigrasi : Kembalinya penduduk ke negara
ü
Migrasi
Nasional dibagi menjadi empat , yaitu :
Urbanisasi : Dari Desa ke Kota
Transmigrasi : Dari Pulau ke Pulau
Ruralisasi : Dari Kota ke Desa
Evakuasi : Dari tempat yang tidak aman ke
tempat yang aman
·
Proses Migrasi
Ras
Proto Melayu dan Deutro Melayu ke Kawasan Asia Teggara dan Indonesia
Menurut
pendapat para ahli, pada periode 40.000 tahun yang lalu jenis manusia purba
Meganthropus, Pithecanthropus dan jenis Homo telah mengalami kepunahan.
Penghuni kepulauan Indonesia kemudian bergeser ke manusia-manusia migran yang
datang dari berbagai wilayah di Asia dan Australia. Proses migrasi awal
menunjukkan bahwa populasi-populasi kepulauan Indonesia berasal dari bangsa
Australo-Melanesia (Australoid) dan Mongoloid (atau lebih khusus lagi adalah
Mongoloid Selatan). Setelah itu datang lagi gelombang migrasi kedua yaitu
bangsa Austronesia (Melayu/Proto Melayu/Melayu Tua) yang berasal dari Yunan
(wilayah di propinsi Cina bagian Selatan). Migrasi mereka sendiri ke kepulauan
Indonesia berlangsung dalam dua gelombang.
Periode
gelombang pertama terjadi pada sekitar tahun 1500 SM, melalui dua jalur utama.
Jalur pertama dari Yunan melewati Siam, Malaya dan Sumatera (jalur Barat dan
Selatan). Jalur kedua dari Yunan, Vietnam, Filipina kemudian masuk ke Indonesia
melalui wilayah Sulawesi (jalur Timur dan Utara). Dalam proses persebarannya
mereka membawa kebudayaan neolitikum dari pusatnya di Basson-Hoabinh, yang
diantaranya adalah kapak persegi dan kapak lonjong. Suku bangsa Indonesia
sekarang yang termasuk keturunan bangsa Melayu Tua atau Proto Melayu misalnya
suku Toraja dan Dayak.
Migrasi
periode kedua dari bangsa Malayu (Deutro Melayu/Melayu Muda) terjadi pada
sekitar tahun 500 SM. Proses persebarannya melalui jalur daratan Asia kemudian
Semenanjung Malaya dan masuk ke Indonesia melalui Sumatera. Kedatangan bangsa
ini sambil membawa pengaruh budaya logam dari Dongson, seperti nekara, moko,
dan kapak perunggu. Suku bangsa Indonesia sekarang yang termasuk keturunan
bangsa Melayu Muda atau Deutero Melayu misalnya suku Jawa, Melayu, dan Bugis.
·
Akibat Migrasi
ü
Pengaruh
Kepadatan Penduduk terhadap Bidang Ekonomi
Dampak
kepadatan penduduk terhadap ekonomi adalah pendapatan per kapita berkurang
sehingga daya beli masyarakat menurun. Hal ini juga menyebabkan kemampuan
menabung masyarakat menurun sehingga dana untuk pembangunan negara berkurang.
Ak ibatnya, lapangan kerja menjadi berkurang dan pengangguran makin meningkat.
ü
Pengaruh
Kepadatan Penduduk terhadap Bidang Sosial
Jika
lapangan pekerjaan berkurang, maka pengangguran akan men ingkat. Hal ini akan
meningkatkan kejahatan. Selain itu, terjadinya urbanisasi atau perpindahan
penduduk dari desa ke kota untuk mendapatkan pekerjaan yang layak makin
meningkatkan penduduk kota. Hal ini berdampak pada lingkungan dan kesehatan
masyarakat.
ü
Pengaruh
Kepadatan Penduduk terhadap Lingkungan
Jumlah
penduduk yang makin meningkat menyebabkan kebutuhannya makin meningkat pula.
Hal ini berdampak negatif pada lingkungan, yaitu:
ü
Pencemaran
Lingkungan
Pencemaran
atau polusi adalah penambahan segala substansi ke lingkungan akibat aktivitas
manusia.
·
3 Jenis Struktur
Penduduk
1.
Jumlah
Penduduk : Urbanisasi, Reurbanisasi, Emigrasi, Imigrasi, Remigrasi,
Transmigrasi.
2.
Persebaran
Penduduk : Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk disuatu wilayah
dibandingkan dengan luas wilayahnya yang dihitung jiwa per km kuadrat.
3.
Komposisi
Penduduk : Merupakan sebuah mata statistik dari statistik kependudukan yang
membagi dan membahas masalah kependudukan dari segi umur dan jenis kelamin.
·
Bentuk Piramida
Penduduk Stasioner, Muda, dan Tua
Ø
Piramida
penduduk muda berbentuk limas
Piramida
ini menggambarkan jumlah penduduk usia muda lebih besar dibanding usia dewasa.
Jumlah angka kelahiran lebih besar daripada jumlah kematian. Contoh Negara :
India, Brazilia, Indonesia.
Ø
Piramida
penduduk stasioner atau tetap berbentuk granat
Bentuk
ini menggambarkan jumlah penduduk usia muda seimbang dengan usia dewasa.
Tingkat kematian rendah dan tingkat kelahiran tidak begitu tinggi. Contoh Negara
: Swedia, Belanda, Skandinavia.
Ø
Piramida
penduduk tua berbentuk batu nisan
Piramida
bentuk ini menunjukkan jumlah penduduk usia muda lebih sedikit bila
dibandingkan dengan usia dewasa. Jika angka kelahiran jenis pria besar, maka
suatu negara bisa kekurangan penduduk. Contoh Negara : Jerman, Inggris, Belgia,
Prancis.
·
Pengertian Rasio
Ketergantungan
Rasio
Ketergantungan adalah perbandingan antara jumlah penduduk berumur 0-14 tahun,
ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun keatas dibandingkan dengan jumlah
penduduk usia 15-64 tahun. Rasio ketergantungan dapat dilihat menurut usia
yakni Rasio Ketergantungan Muda dan Rasio Ketergantungan Tua. Rasio
ketergantungan dapat digunakan sebagai indikator yang secara kasar dapat
menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara apakah tergolong negara maju atau
negara yang sedang berkembang. Semakin tingginya persentase rasio
ketergantungan menunjukkan semakin tingginya beban yang harus ditanggung
penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan
tidak produktif lagi.
2.
Kebudayaan Dan Kepribadian
·
Pertumbuhan dan
Perkembangan Kebudayaan di Indonesia :
Ø Zaman Batu Tua (Palaeolithikum)
Alat-alat batu
pada zaman batu tua, baik bentuk ataupun permukaan peralatan masih kasar,
misalnya kapak genggam Kapak genggam semacam itu kita kenal dari wilayah Eropa,
Afrika, Asia Tengah, sampai Punsjab(India), tapi kapak genggam semacam ini
tidak kita temukan di daerah Asia Tenggara
Berdasarkan
penelitian para ahli prehistori, bangsa-bangsa Proto-Austronesia pembawa
kebudayaan Neolithikum berupa kapak batu besar ataupun kecil bersegi-segi
berasal dari Cina Selatan, menyebar ke arah selatan, ke hilir sungai-sungai
besar sampai ke semenanjung Malaka Lalu menyebar ke Sumatera, Jawa. Kalimantan
Barat, Nusa Tenggara, sampai ke Flores, dan Sulawesi, dan berlanjut ke
Filipina.
Ø Zaman Batu Muda (Neolithikum)
Manusia pada zaman
batu muda telah mengenal dan memiliki kepandaian untuk mencairkan/melebur logam
dari biji besi dan menuangkan ke dalam cetakan dan mendinginkannya. Oleh karena
itulah mereka mampu membuat senjata untuk mempertahankan diri dan untuk berburu
serta membuat alat-alat lain yang mereka perlukan.
Ciri – ciri
zaman batu muda :
1. Mulai menetap dan membuat rumah
2. Membentuk kelompok masyarakat desa
3. Bertani
4. Berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup
Bangsa-bangsa
Proto-austronesia yang masuk dari Semenanjung Indo-China ke Indonesia itu
membawa kebudayaan Dongson, dan menyebar di Indonesia. Materi dari kebudayaan
Dongson berupa senjata-senjata tajam dan kapak berbentuk sepatu yang terbuat
dari bahan perunggu.
·
Kebudayaan Hindu,
Budha dan Islam
Ø Kebudayaan Hindu, Budha
Pada abad ke-3
dan ke-4 agama hindu mulai masuk ke Indonesia di Pulau Jawa. Perpaduan atau
akulturasi antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan. Sekitar abad ke 5
ajaran Budha masuk ke indonesia, khususnya ke Pulau Jawa. Agama Budha dapat
dikatakan berpandangan lebih maju dibandingkan Hinduisme,sebab budhisme tidak
menghendaki adanya kasta-kasta dalam masysrakat. Walaupun demikian, kedua agama
itu di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa tumbuh dan berdampingan secara damai.
Baik penganut hinduisme maupun budhisme masng-masing menghasilkan karya- karya
budaya yang bernilai tinggi dalam seni bangunan, arsitektur, seni pahat, seni
ukir, maupun seni sastra, seperti tercermin dalam bangunan, relief yang
diabadikan dalam candi-candi di Jawa Tengah maupun di Jawa Timur diantaranya
yaitu Borobudur, Mendut, Prambanan, Kalasan, Badut, Kidal, Jago, Singosari,
dll.
Ø Kebudayaan Islam
Abad ke 15 da
16 agama islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh para pemuka-pemuka islam
yang disebut Walisongo. Titik penyebaran agama Islam pada abad itu terletak di
Pulau Jawa. Sebenarnya agama Islam masuk ke Indonesia, khususnya di Pulau Jawa
sebelum abad ke 11 sudah ada wanita islam yang meninggal dan dimakamkan di Kota
Gresik. Masuknya agama Islam ke Indonesia berlangsung secara damai. Hal ini di
karena masuknya Islam ke Indonesia tidak secara paksa.
Abad ke 15
ketika kejayaan maritim Majapahit mulai surut , berkembanglah negara-negara
pantai yang dapat merongrong kekuasaan dan kewibawaan majapahit yang berpusat
pemerintahan di pedalaman. Negara- negara yang dimaksud adalah Negara malaka di
Semenanjung Malaka,Negara Aceh di ujung Sumatera, Negara Banten di Jawa Barat,
Negara Demak di Pesisir Utara Jawa Tengah, Negara Goa di Sulawesi Selatan .
Dalam proses perkembangan negara-negara tersebut yang dikendalikan oleh
pedagang. Pedagang kaya dan golongan bangsawan kota- kota pelabuhan, nampaknya
telah terpengaruh dan menganut agama Islam. Daerah-daerah yang belum tepengaruh
oleh kebudayaan Hindu, agama Islam mempunyai pengaruh yang mendalam dalam
kehidupan penduduk. Di daerah yang bersangkutan. Misalnya Aceh, Banten,
Sulawesi Selatan, Sumatera Timur, Sumatera Barat, dan Pesisr Kalimantan.
3.
Kebudayaan Barat
·
Kebudayaan Barat :
Unsur
kebudayaan barat juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan
kepribadian bangsa Indonesia adalah kebudayaan Barat. Masuknya budaya Barat ke
Negara Republik Indonesia ketika kaum kolonialis atau penjajah masuk ke
Indonesia, terutama bangsa Belanda. Penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang
Belanda (VOC) dan berlanjut dengan pemerintahan kolonialis Belanda, di
kota-kota propinsi, kabupaten muncul bangunan-bangunan dengan bergaya
arsitektur Barat. Dalam waktu yang sama, dikota-kota pusat pemarintahan,
terutama di Jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku berkembang dua lapisan sosial ;
Lapisan sosial yang terdiri dari kaum buruh, dan kaum pegawai.
Sehubungan
dengan itu penjelasan UUD’45 memberikan rumusan tentang kebudayaan memberikan
rumusan tentang kebudayaaan bangsa Indonesia adalah: kebudayaan yang timbul
sebagai buah usaha budi rakyat Indonesia seluruhnya, termasuk kebudayaan lama
dan asli yang ada sebagai puncak kebudayaan di daerah-daerah di seluruh
Indonesia. Dalam penjelasan UUD’45 ditujukan ke arah mana kebudayaan itu
diarahkan, yaitu menuju kearah kemajuan budaya dan persatuan, dengan tidak
menolak bahan baru kebudayaan asing yang dapat mengembangkan kebudayaan bangsa
sendiri serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia
Sumber : 1 https://nathaniaseptavy.wordpress.com/tag/perkembangan-dan-penggandaan-penduduk-dengan-tabel/
2. http://ferryrinaldy.wordpress.com/2013/02/15/pertumbuhan-penduduk/
Tugas Membuat Soal Multiple Choice
1. Berikut ini termasuk jenis-jenis migrasi Nasional …..
(Kecuali)
A. Urbanisasi.
B. Ruralisasi.
C. Transmigrasi.
D. Remigrasi.
2. Penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang Belanda (VOC)
dan berlanjut dengan pemerintahan kolonialis Belanda, di kota-kota propinsi,
kabupaten di Indonesia muncul karena kebudayaan ….
A. Kebudayaan Hindu.
B. Kebudayaan Islam.
C. Kebudayaan Barat.
D.
Kebudayaan Budha.
Jawaban:
1.
D
2.
C
Tugas 2 ISD Daniel Pandapotan S 12113020 1KA18
Reviewed by Daniel Pandapotan Simorangkir
on
10:21 PM
Rating:
No comments: